Kamis, 10 Februari 2011

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan; “Masalah Kependudukan Masalah Bersama”

JAWA BARAT menurut Sensus Penduduk 2010 masih tercatat sebagai provinsi dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, yaitu 43 juta jiwa. Salahsatunya disebabkan oleh angka kelahiran yang cukup tinggi yaitu sekitar 20 persen dari angka kelahiran di Indonesia secara keseluruhan yang mencapai 4,5 juta bayi setiap tahun.

Kendati penduduknya terbanyak, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap tidak menjadi masalah sepanjang peningkatkan jumlah penduduk tersebut bisa menjadi aset berharga.
“Bagaimana caranya penduduk yang banyak ini menjadi aset bangsa yang menghasilkan generasi penerus berkualitas dan diberdayakan, dan akhirnya bisa  menjadi aset Jawa Barat. Tentunya semua itu harus menjadi perhatian bersama karena masalah kependudukan adalah masalah bersama," katanya saat membuka Silaturahmi Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Petugas Lapangan Kabupaten/Kota Se-Jabar di Pangandaran, Selasa (8/2), di hadapan sebanyak 4.000 peserta dan sejumah bupati/walikota se-Jabar atau yang mewakilinya.
 
Terkait urbanisasi penduduk ke Jawa Barat, menurutnya merupakan kondisi yang tidak bisa dihindari. Namun diharapkan perpindahan penduduk tersebut tidak menjadi masalah. “Saya harap orang yang datang justru orang-orang yang berkualitas dan mampu membangun Jawa Barat,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Gubenur juga mengatakan, bahwa peningkatan jumlah penduduk di Jawa Barat tentunya juga akan mempengaruhi beberapa persoalan seperti pangan, kesehatan, kesejahteraan, lingkungan dan yang lainnya.  Namun demikian, ia mengajak warga Jawa Barat bersiap siaga dalam menghadapi kemungkinan terburuk peningkatan jumlah penduduk yaitu dengan menyukseskan empat program besar keluarga berencana; mengatur angka kelahiran, peningkatan ketahanan keluarga, pendewasaan usia perkawinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Dalam hal target akseptor KB, pencapaiannya maksimal hingga 100 persen dengan pertumbuhan angka kelahiran rata-rata sekitar 0,3 hingga 0,5 persen dari jumlah penduduk yang ada di Jawa Barat.

Dalam hal anggaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyiapkan sebesar Rp 10 miliar untuk suksesnya program  KB. Diakhir kata sambutannya gubernur menyampaikan bahwa kedepannya, diharapkan kita mempunyai program kependudukan yang lebih baik dimana pertambahan penduduk bisa terkendali, terdidik, sehat dengan perencanaan masa depan yang baik. Sebanyak apapun pertumbuhan penduduk di Jawa Barat maka penambahan penduduk tersebut bisa menjadi aset berharga.

Tanda bunyi Sirine yang dibunyikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengawali kegiatan Jumbara. Dilanjutkan dengan melakukan penanaman pohon di kawasan lapang baru Boulevard Pangandaran didampingi oleh Kepala BKKBN Pusat Dr dr Sugiri Syarif MPA, Kepala BKKBN Jabar Drs H Rukman H dan Bupati Ciamis Engkon Komara.

Berbagai kegiatan akan dilakukan dalam Jumbara kali ini, diantaranya penyerahan penghargaan Gubernur Jabar, Manggala Karya Kencana dan Pensi Award kepada RS Hasan Sadikin, penandatangan MoU BKKBN Prov. Jabar dengan KPP serta pemberian materi kepada para peserta. Selain membuka Rakerda Jumbara Petugas Lapangan Kabupaten/Kota Se-Jabar, Gubernur juga menyaksikan peluncuran Gerakan Untuk Memantapkan Lini Lapangan Rancage (Gumelar).*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar